Bahan baku atau tekstil boleh lawas, tapi model kebaya tetap makin modern. Seperti saat ini, jenis tekstil lawas kembali marak ditawarkan. Diawali dengan kemunculan aneka kain sari sifon dengan motif kembang, kini brokat lawas dengan model dulu kembali ditawarkan.
"Sama dengan kain sari, awal kemuculannya tidak langsung disukai. Konsumen masih melihat pada konsumen atau penggunan lain. Lambat laun setelah makin banyak yang menggunakannya, jenis kain ini menjadi salah satu tren kain kebaya," ujar pedagang kain Krisna, Selasa (12/1) kemarin di Denpasar.
Dalam perkembangannya, selain harganya bervariasi mulai Rp 20.000 per meter, jenis kainnya pun beragam. Tidak saja sifon, juga sutra, katun atau kombinasi. Setelah kain sari kembang ini, tren kain kebaya diprediksi akan dilanjutkan dengan brokat lawas atau dikenal dengan brokat zaman dulu atau brokat jadul. Perbedaannya fisik yang menonjol dengan brokat baru adalah motif lebih penuh, kain lebih tebal, lembut dan tidak mengenal warna tiga dimensi seperti kebaya Prancis modern.
Sebelumnya brokat Prancis begitu terkenal dan karena saking mahalnya kemudian ada tiruannya. Harga brokat impor ini terkenal mahal hingga jutaan rupiah, sedangkan tiruannya bisa diperoleh dengan harga mulai Rp 200.000 per lembar.
Pedagang kain lainnya, Rini mengatakan, tren kain kebaya tidak bisa diprediksi. "Yang jelas brokat tidak pernah hilang dari pasaran, karena minat konsumen pada tekstil ini hampir tidak pernah lekang oleh waktu," jelasnya.
Hanya saja jenis dan model brokatnya saja yang berganti-ganti. Setelah brokat Prancis dan brokat kombinasi kain tile kini kembali lagi pada brokat model dulu.
Dari segi harga, bisa dikatakan relatif terjangkau tergantung jenis, motif dan kualitas mulai Rp 30.000 per meter atau Rp 60.000 per lembar untuk satu kebaya.
Sama halnya seperti kain sari, kain brokat juga sudah ada sejak dulu. Meskipun jenis kainnya tempo dulu tapi model kebaya didesain makin modern.
Agar tampil lebih modern dan baru, dikombinasi dengan bahan lain sebagai aplikasi untuk membentuk motif lebih jelas atau berbeda. Tambahan payet, manik-manik atau aplikasi pita bunga makin mempernis tampilan kebaya ini. Kembalinya tekstil model lawas, membuktikan tidak saja tren pakaian yang berulang, tekstil juga demikian.
Posted by: BisnisBali.com
Semoga Bermanfaat!
Share on Facebook, jika Anda suka Artikel ini.

"Sama dengan kain sari, awal kemuculannya tidak langsung disukai. Konsumen masih melihat pada konsumen atau penggunan lain. Lambat laun setelah makin banyak yang menggunakannya, jenis kain ini menjadi salah satu tren kain kebaya," ujar pedagang kain Krisna, Selasa (12/1) kemarin di Denpasar.
Dalam perkembangannya, selain harganya bervariasi mulai Rp 20.000 per meter, jenis kainnya pun beragam. Tidak saja sifon, juga sutra, katun atau kombinasi. Setelah kain sari kembang ini, tren kain kebaya diprediksi akan dilanjutkan dengan brokat lawas atau dikenal dengan brokat zaman dulu atau brokat jadul. Perbedaannya fisik yang menonjol dengan brokat baru adalah motif lebih penuh, kain lebih tebal, lembut dan tidak mengenal warna tiga dimensi seperti kebaya Prancis modern.
Sebelumnya brokat Prancis begitu terkenal dan karena saking mahalnya kemudian ada tiruannya. Harga brokat impor ini terkenal mahal hingga jutaan rupiah, sedangkan tiruannya bisa diperoleh dengan harga mulai Rp 200.000 per lembar.
Pedagang kain lainnya, Rini mengatakan, tren kain kebaya tidak bisa diprediksi. "Yang jelas brokat tidak pernah hilang dari pasaran, karena minat konsumen pada tekstil ini hampir tidak pernah lekang oleh waktu," jelasnya.
Hanya saja jenis dan model brokatnya saja yang berganti-ganti. Setelah brokat Prancis dan brokat kombinasi kain tile kini kembali lagi pada brokat model dulu.
Dari segi harga, bisa dikatakan relatif terjangkau tergantung jenis, motif dan kualitas mulai Rp 30.000 per meter atau Rp 60.000 per lembar untuk satu kebaya.
Sama halnya seperti kain sari, kain brokat juga sudah ada sejak dulu. Meskipun jenis kainnya tempo dulu tapi model kebaya didesain makin modern.
Agar tampil lebih modern dan baru, dikombinasi dengan bahan lain sebagai aplikasi untuk membentuk motif lebih jelas atau berbeda. Tambahan payet, manik-manik atau aplikasi pita bunga makin mempernis tampilan kebaya ini. Kembalinya tekstil model lawas, membuktikan tidak saja tren pakaian yang berulang, tekstil juga demikian.
Posted by: BisnisBali.com
Semoga Bermanfaat!
Share on Facebook, jika Anda suka Artikel ini.

Salam kenal gan.
BalasHapuskebaya budaya bangsa indonesia
BalasHapusmampir untuk membaca artikel kang
BalasHapusvery valuable information
BalasHapusmakasih infonnya mas
BalasHapusI really like the information on your blog.
BalasHapusThanks for the informative sharing.
info yg bagus
BalasHapusgelang
makasih dah berbagi info yang keren keren,,,sukses slalu,,
BalasHapustetep keren juga,,,,,jangan sampai kita melupakan tradisi nenek moyang kita,,,,,
BalasHapuskayanya cantik cantik tuh kebayanya,,,,perpaduan yang sangat bagus,,
BalasHapusjangan lupa kang,,
BalasHapusmampir ke blog ane juga...
semakin bagus dan unik banget,,, kerennn
BalasHapusMoga2 kebaya kita makin banyak peminatnya
BalasHapusSukses selalu untuk yang punya blog semoga selalu diberikan kesehatan dan dijauhkan dari penyakit Diabetes dan Kolesterol tinggi
BalasHapusBlognya bagus dan informatif, semoga makin banyak pengunjung
BalasHapusDunia Fashion sudah mengalami Era Flash Back kembali ke masa jaman nenek gua,nenek gua dulu sering pake pakaian yang ada brokat2nya gitu
BalasHapusniche shere ya ...
BalasHapusgood share
BalasHapusPostingan menarik, Sangat Bermanfaatnya. Terimakasih (^_^)
BalasHapusModel kebaya zaman sekarang memang semakin keren, tradisionla tetapi tetap keren
BalasHapussalam umroh murah
Haji khusus
Aida tourindo
Travel umroh terbaik
Daftar travel umroh resmi
Bros cantik
Mutiara air tawar
What you're saying is completely true. I know that everybody must say the same thing, but I just think that you put it in a way that everyone can understand. I'm sure you'll reach so many people with what you've got to say.
BalasHapus